Minggu, 09 Agustus 2015

Coffee





Untuk kita ketahui bersama, bahwa sampai dengan saat ini Indonesia masih merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Kolumbia, dan Vietnam. Industri kopi di Indonesia masih memberikan kontribusi penting bagi perekonomian nasional. Jadi, penting banget buat kita orang Indonesia tahu tentang kopi. 

Yuk, luangkan waktu kita sejenak untuk membaca tulisan ini. Hopefully, kedepannya lu orang bisa jadi pengusaha kopi atau paling ngga punya bisnis waroeng kopi yang uenakk banget dan maju, mampu menyerap banyak tenaga kerja, dan mengurangi pengangguran. Bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara. Hehe..

Kopi itu sendiri merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan / ekstraksi biji tanaman kopi yang kemudian dikeringkan, dipanggang dan dihaluskan menjadi bubuk. Kalau sudah jadi bubuk, baru lu orang bisa seduh jadi minuman kopi hangat.. Mantapss.. uenakk tenan... ^_^ 

Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi yaitu :


1.  Biji kopi arabika
Jenis kopi ini memiliki bentuk biji pipih dan cenderung berbentuk oval. Ukurannya lebih besar dari biji kopi robusta. Biji kopi yang berasal dari Etiopia ini memiliki kandungan kafein yang lebih rendah daripada biji kopi robusta. Biji kopi ini sudah banyak dibudidayakan di berbagai belahan dunia seperti: Brazil, Kolumbia, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. 
Anda akan banyak menemukan biji kopi arabica di beberapa propinsi di Indonesia seperti: Aceh, Sumatera Utara, Toraja, Flores, dan Papua. 


2.  Biji kopi robusta
Jenis kopi ini memiliki bentuk biji cenderung bulat dan gemuk. Ukurannya lebih kecil dibandingkan biji kopi arabica. Biji kopi yang banyak tumbuh di Indonesia dan Filipina ini memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi daripada biji kopi arabica. Anda akan banyak menemukan biji kopi robusta di wilayah Lampung dan Palembang.



Anda  dapat melihat perbedaan antara biji kopi arabika dengan biji kopi robusta seperti gambar di bawah ini :


Kopi pada saat pasca panen masih dalam bentuk buah kopi atau yang biasa disebut dengan kopi gelondongan. Buah kopi kemudian dijemur agar terhindar dari reaksi kimia yang bisa menyebabkan turunnya kualitas biji kopi. 

Dibawah ini adalah contoh penampakan buah kopi atau yang biasa disebut dengan gelondongan



Buah kopi yang telah dikeringkan kemudian dipisahkan dari kulit buah sehingga hanya meninggalkan biji kopi yang masih bercangkang atau yang biasa dikenal dengan istilah gabah kopi.


nih gambarnya...


Gabah kopi kemudian dimasukkan ke mesin huller untuk memisahkan biji kopi dengan kulit cangkang kemudian setelah itu dijemur kembali untuk menghasilkan biji kopi hijau dengan kadar air berkisar antara 12% - 18%. 

Biji kopi hijau tersebut kemudian disortir untuk memisahkan biji kopi dengan sampah dan buah yang rusak / tidak sempurna dengan persentase trase (sampah) berkisar 8% - 15%.

ini dia si biji kopi hijau arabica ^_^



Kopi dapat dipasarkan pada saat masih berbentuk biji kopi hijau (green bean) ataupun sudah dalam bentuk olahan seperti bubuk dan minuman. Rantai perdagangan kopi secara ringkas dapat dilihat pada bagan dibawah ini :



Penjelasannya :
Petani kopi menjual kopi yang masih dalam bentuk buah kopi atau gabah kopi kepada kolektor kopi (pengepul / pengumpul kopi). Para kolektor ini sebagian besar sudah terhubung dengan beberapa eksportir kopi yang sudah siap menampung kopi dalam bentuk biji kopi hijau (green bean). Eksportir kopi bisa membeli biji kopi hijau dalam bentuk asalan atau yang sudah dalam bentuk kopi grade 1. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan perhitungan untung-rugi bila dibandingkan dengan harga jual ekspor kopi di pasaran mancanegara.

Apa itu biji kopi asalan ?
Biji kopi asalan yaitu biji kopi hijau yang masih memiliki kadar air diatas 18% dan trase diatas 15%.

Apa itu biji kopi grade 1 ?
Biji kopi hijau yang sudah memiliki kadar air 12% dan trase 8%.

Negara mana saja yang menjadi tujuan eksport kopi?
Banyak perusahaan mancanegara di Eropa dan Amerika yang membutuhkan jenis kopi Arabica asal Indonesia (khususnya Arabica Gayo dan Mandailing) seperti :
1.        Blaser Trading AG di Belanda
2.        Comodity Trading Brokerage BV di Belanda
3.        Daamhouwer & Co BV di Belanda
4.        Royal Coffe Inc di New York
5.    Mitsui & Co Ltd di Tokyo


Rata-rata dari perusahaan yang sudah saya sebutkan diatas itu sudah punya kantor perwakilan di Jakarta dan Medan, jadi ga usah khawatir... Dijamin bonafit deh.. ^_^


Selain laku dijual dalam bentuk biji kopi hijau, banyak konsumen (khususnya dalam negeri) membutuhkan kopi yang sudah berbentuk bubuk / olahan. Kita dah tau kan, biji kopi tidak dapat langsung diseduh begitu saja untuk menghasilkan secangkir kopi hangat yang nikmat. 

Biji kopi masih memerlukan proses lebih lanjut atau yang biasa disebut sangrai (panggang) untuk dapat menghasilkan bubuk kopi yang siap diseduh.

Berikut adalah contoh gambar alat roasting kopi (beserta anak mudanya) yang ada di salah satu perusahaan penghasil kopi di Kabupaten Bener Meriah, Propinsi Aceh :


Nah, cara roasting itu sendiri memiliki tingkatan sesuai derajat kehitaman hasil panggangan. Mereka para roaster sudah belajar seni-nya menyangrai kopi. Tapi jangan khawatir, berikut pembagian secara umum akan tingkatan penyangraian serta karakteristik visual dan rasa yang sering dipakai oleh para roaster (gw kutip dari bincangkopi.com)
  • Cinnamon Roast. Tingkatan ini masuk dalam kategori light roast, dapat dilihat dari biji kopi yang masih berwarna cokelat muda seperti warna kayu manis dan tidak berminyak di permukaan, jika diseduh memiliki tingkat acidity yang tinggi, proses penyangraian berhenti tepat sebelum first crack.
  • New England Roast. Tingkatan Ini juga termasuk light roast, namun warnanya lebih gelap dibandingkan Cinnamon roast, proses penyangraian berhenti pada krek pertama (first crack).
  • American Roast. Derajat sangrai ini termasuk ke dalam medium roast dan cukup digemari di Amerika. Tingkat acidity-nya tidak terlalu tinggi dengan body medium. Warnanya coklat sedikit lebih gelap dari New England Roast, disangrai hingga akhir waktu krek pertama.
  • French Roast. Tingkatan ini masuk ke dalam kategori dark roast, warnanya kehitaman dengan permukaan yang berminyak dan sedikit hangus, jika diseduh rasanya seringkali pahit. Kopi sangrai ini memiliki kadar kafein yang rendah.
  • Italian dan Spanish Roast. Keduanya menunjukkan karakteristik permukaan yang gosong, berwarna hitam dan sangat berminyak. Acidity hilang dan menghasilkan rasa arang jika diseduh.


Sekian... ^_^ 


0 komentar:

Posting Komentar